InfoSAWIT SUMATERA, MEDAN – Salah satu anak usaha Holding Perkebunan Nusantara, PTPN IV, secara resmi telah menjalin kerjasama dengan perusahaan asal Malaysia, reNIKOLA SDN BHD, untuk pengembangan compressed biomethane gas (CBG) berbasis limbah cair sawit atau palm oil mill effluent (POME).
Prosesi kerjasama kedua belah pihak tersebut, seperti keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Selasa (3/10/2023), dilakukan oleh Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno dan Direktur reNIKOLA SDN BHD Lim Beng Guan.
Kesepakatan tersebut turut disaksikan langsung secara daring oleh Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Dwi Sutoro.
Kerjasama dengan Malaysia, POME dari PTPN IV Bakal Dikembangkan Jadi CBG
Sucipto Prayitno bilang, dalam kerja sama ini, pengembangan CBG dari POME berfokus di empat pabrik kelapa sawit (PKS) milik PTPN IV di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Yakni, kata dia, di PKS Tinjowan dan PKS Dolok Sinumbah di Kabupaten Simalungun, PKS Pulu Raja di Kabupaten Asahan, dan PKS Pabatu di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
Kata Direktur reNIKOLA SDN BHD, Lim Beng Guan, saat ini pihaknya tengah berkomitmen dalam penurunan emisi karbon dunia atau melakukan decarbonisasi.
Termasuk, kata dia, salah satu fokusnya adalah melakukan pengembangan CBG melalui pemanfaatan POME menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan dapat dimanfaatkan.
“Kami menargetkan 50 proyek CBG di Indonesia dengan estimasi biaya 300 juta USD, dan berharap dapat berkolaborasi dengan PTPN Group” ungkap Lim.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Dwi Sutoro, mengatakan rencana kerja sama antara PTPN IV dan reNIKOLA sejalan dengan rencana penurunan emisi karbon PTPN Group.
BRIN, USU, dan PTPN IV Sepakat Manfaatkan Bungkil Inti Sawit untuk Pakan Ternak Unggas
“Kehadiran reNIKOLA sebagai mitra kerja sama pengembangan CBG dengan memanfaatkan POME menjadi hal yang bernilai ekonomis, khususnya di PTPN IV, adalah sesuatu yang baik. Ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi PTPN Group maupun reNIKOLA,” kata Dwi.
Dwi berharap agar ke depan pengembangan EBT di Indonesia mendapatkan dukungan yang lebih dari pihak Pemerintah.
Dengan demikian, kata Dwi Sutoro, dapat menarik minat calon investor untuk mengembangkan eneegi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.
Puluhan Kasus Pencurian Sawit Milik PTPN IV Diampuni Polisi, Tersangka Disuruh Begini!
“Tentunya hal ini berguna untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan energi nasional di masa kini dan nanti,” tegas Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Dwi Sutoro. (T5)