Gandeng Aiken Kakoki, PTPN V Bangun PTBg Cofiring

oleh -986 Dilihat

InfoSAWIT SUMATERA, PEKANBARU – PTPN V menggandeng Aiken Kakoki, sebuah perusahaan teknologi asal Jepang, untuk bersama-sama menggarap pembangkit tenaga biogas (PTBg) cofiring.

Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa, dalam keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Selasa (3/10/2023), menyebutkan PTBg tersebut nantinya akan menghasilkan tenaga biogas berbasis limbah cair sawit atau palm oil mill effluent (POME).


Untuk diketahui, saat ini PTPN V menjadi perusahaan perkebunan plat merah terbesar yang memanfaatkan EBT melalui pengolahan POME dengan PTBg.

Baru-baru ini, keseriusan PTPN V memaksimalkan EBT diganjar penghargaan internasional Asean Energy Awards (AEA) 2023 dalam rangkaian 41st ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) and ASEAN Energy Business Forum.

CPO Masih Mahal, Pertamina Mungkin Coba Pakai UCO atau POME untuk Pembuatan Bioavtur

PTPN V meraih second runner up untuk kategori Renewable Energi for Cogeneration melalui salah satu pembangkit tenaga biogas terbarunya di Pabrik Kelapa Sawit Sei Pagar, Kabupaten Kampar.

Hal ini juga sekaligus menjadikan PTPN V sebagai satu-satunya perusahaan perkebunan milik negara yang mendapat penghargaan tersebut.

Kembali ke Jatmiko Santosa. Ia bilang kerjasama dengan pihak Jepang ini diniatkan sebagai upaya untuk terus memperluas program pemanfaatan energi baru terbarukan.

Adqpun lokasi PTBg tersebut, ujarnya, direncanakan di kawasan pabrik kelapa sawit (PKS) Sei Garo, Kabupaten Kampar, Riau.

PLN Pasok Listrik Sebesar 14.265 KVA ke Sebelas PKS Milik PTPN V

“Kami sudah menandatangani kesepakatan bersama untuk pembangunan PTBg tersebut bersama Aiken Jepang. Insya Allah tahun ini akan dimulai pembangunannya,” kata dia.

Ia menjelaskan, pembangunan PTBg dengan kapasitas minimum pengolahan POME sebesar 150 meter kubik per hari itu bersamaan dengan aktivitas riset AIKEN selama dua tahun.

Dia bersyukur PTPN V yang dijembatani para peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendapat kesempatan untuk bekerjasama dengan perusahaan Negeri Sakura tersebut sebagai lokasi penerapan teknologi terbaru dalam pengembangan PTBg.

“Ini adalah kesempatan emas bagi kami untuk terlibat aktif dalam pengembangan EBT menggunakan teknologi Expanded Granular Sludgebeg (EGSB) ini. Kami mendapat informasi bahwa penerapan teknologi ini merupakan yang pertama di dunia,” ujarnya.

1.687 Ha Kebun Sawit Rakyat Mitra PTPN V Bakal Panen Perdana di Akhir 2023

Kepala Bagian Perencanaan Sustainability dan Teknologi Informasi PTPN V, Ifri Handi Lubis, menjelaskan bahwa EGSB adalah teknologi pengolahan POME yang memanfaatkan bakteri anaerob granular dan merupakan teknologi yang digunakan untuk reaktor EGS.

Dalam teknologi tersebut, kata Handi Lubis, selain memanfaatkan gas metana yang dilepaskan limbah sebagai sumber energi, juga menghasilkan dehydrated sludge berupa produk sampingan yang dihasilkan melalui pengolahan POME.

“Produk sampingan itu diklaim memiliki nilai kalori hingga 5.110 kalori. Nilai itu bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan batu-bara yang rata-rata berkisar 3.600 sampai 4.200 kalori,” tambah Ifri Handi Lubis.

Sawit Rakyat Online, Aplikasi PTPN V yang Bikin Petani Gampang Dapat Bibit Unggul

Untuk itu, Ifri berharap kerjasama dua negara ini dapat berjalan dengan baik sehingga semangat pemanfaatan energi baru terbarukan di Holding Perkebunan Nusantara dapat kian dimaksimalkan di masa mendatang.(T5)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com