InfoSAWIT SUMATERA – PANGKALAN BUN – Penghargaan yang sarat prestise berhasil diraih oleh PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk.(SSMS Group), salah satu perusahaan kelapa sawit terkemuka yang berbasis di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Disebut prestise karena penghargaan tersebut berskala nasional dan diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Berdasarkan keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Senin (2/10/2023), disebutkan bahwa penghargaan yang sarat prestise dari Kemenaker tersebut adalah Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award).
Lanting, Junior, dan Praca Kini Mulai Bahagia di Pulau Salat
Penghargaan itu diberikan kepada delapan pabrik kelapa sawit (PKS) di lingkungan SSMS Group, yang dinilai berprestasi dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Disebutkan, delapan PKS milik SSMS itu berhasil mencapai 6.888.698 jam tanpa kecelakaan kerja selama periode 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2022.
Delapan PKS yang mendapat penghargaan yakni PKS Sulung dan PKS Selangkun (PT SSS), PKS Natai Baru (PT KSA), PKS Suayap (PT MMS), PKS Nanga Kiu (PT SMU), PKS Melata (PT TSA), PKS Sumber Cahaya ( PT MPP), serta PKS Kanamit (PT MKM).
Ini 26 Emiten Sawit di Bursa Efek Indonesia yang Bisa Anda Miliki Sahamnya
Group Head Sustainability SSMS, Henky Satrio W mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Ketenagaan Kerja RI atas penghargaan yang diberikan.
“SSMS telah meraih Zero Accident Award selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2015 di tingkat provinsi. Dan tahun ini tercapainya pencapaian yang luar biasa karena kedelapan SSMS PKS mendapatkan penghargaan tersebut di tingkat nasional,” kata Henky Satrio.
Kata dia, penghargaan ini tidak hanya menjadi penghargaan atas kerja keras seluruh karyawan dan manajemen perusahaan.
Enaknya Petani Sawit di Daerah Ini. Sudahlah Dibina Perusahaan, Dapat Pula Insentif
Namun juga, ujarnya, termasuk mitra kerja yang berkomitmen untuk mengimplementasi budaya K3 dalam setiap kegiatan operasional.
Ia menegaskan kalau SSMS berupaya seoptimal mungkin melakukan setiap prosedur dan tahapan kerja yang dijalankan sesuai aturan dan pedoman K3 yang berlaku pada semua entitas yang terlibat dalam operasional, mulai dari karyawan, manajemen, hingga mitra kerja.
Selain itu, Henky bilang SSMS menjadikan K3 sebagai budaya di setiap lini melalui beberapa kegiatan seperti sosialisasi health, safety, and environment (HSE) Talk dan inspeksi rutin setiap minggunya oleh Koordinator Sustainability.
Baru 34 Sertifikat ISPO yang Dikeluarkan untuk Perkebunan Sawit Rakyat
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menyikapi kurangnya pemahaman karyawan terkait risiko bahaya saat bekerja.
Lebih lanjut, Henky mengatakan bahwa SSMS akan terus berupaya mempertahankan penghargaan yang telah diterima karena kepatuhan terhadap K3 bukan sekadar memenuhi persyaratan peraturan-undangan saja.
“Tetapi hal itu merupakan wujud tanggung jawab moral sebagai pengelola perusahaan dalam memberikan perlindungan terhadap pekerja dengan menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman,” tegas Group Head Sustainability SSMS, Henky Satrio W. (T5)
