InfoSAWIT SUMATERA, SUBULUSSALAM – Meski berstatus sebagai kotamadya, tetapi Subulussalam diketahui menjadi salah satu daerah di Aceh yang memiliki perkebunan kelapa sawit, termasuk milik rakyat.
Nah, sejak digulirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak tahun 2017, sudah ada sekitar 3.000 hektar (Ha) kebun sawit rakyat yang mengikuti Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
“Perlu diketahui sampai hari ini koperasi atau kelompok tani (Poktan) yang sudah melaksanakan PSR ada sekitar 23 kelompok, total lahan yang sudah digarap lebih kurang sekitar 3.000 Ha,” kata Rosihan Indra.
Buruh Perkebunan Sawit di Subulussalam Siap Menangkan Ganjar Pranowo
Sebagai informasi, Rosihan Indra adalah Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam.
Dari laman portalsatu.com yang dikutip InfoSAWIT SUMATERA, Sabtu (30/9/2023), disebutkan bahwa Rosihan Indra menyampaikan hal itu pada hari Jumat (29/9/2023).
Saat itu digelar Program PSR di Hotel Hermes One dan dihadiri puluhan petani sawit swadaya, perwakilan ATR/BPN, serta Kejaksaan Negeri (Kajari) di Subulussalam.
Tak Banyak Kejutan Terkait Harga TBS Swadaya di Subulussalam
Rosihan Indra berharap setelah mengikuti sosialisasi itu, tidak ada lagi perbedaan pemahaman atas peraturan terkait Program PSR.
Dengan demikian, kata dia, kelak tidak ada satu pun peserta yang bermasalah dengan proses hukum dalam pelaksanaan Program PSR.
Termasuk, kata Rosihan Indra, yang ada kaitannya dengan penggunaan dana PSR yang disalurkan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).(T5)