InfoSAWIT SUMATERA, MEDAN – Didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Indonesian Planters Society (IPS) rajin dan rutin menggelar berbagai temu wicara atau talk show di berbagai provinsi di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini.
Jamalul selaku Ketua IPS bilang hal itu bukan tanpa alasan untuk dilakukan. Pihaknya memiliki tujuan agar setiap talk show yang digelar bisa menjadi ajang yang mulia.
Khususnya untuk mengedukasi dan mentransfer ilmu-ilmu praktis lapangan kepada semua orang yang menjadi peserta talk show yang digelar IPS.
Hal itu dikatakan Jamalul saat menyampaikan kata sambutan dalam talk show yang digelar IPS serta didukung BPDPKS dan dihadiri 173 peserta dari Sumut dan luar Sumut di Karibia Boutique Hotel, Medan, Sabtu (23/9/2023).
Karena itu tidak heran kalau setiap talk show planters yang mereka gelar selalu disambut sangat antusias oleh para peserta.
Kata Jamalul, sudah beberapa kali mereka menggelar acara talk show, termasuk di Kota Palembang dan Pontianak pada tanggal 4 dan 18 Maret 2023 yang lalu.
Melihat antusiasme itu, pihaknya pun bersemangat untuk menggelar acara yang sama di provinsi lain dengan tujuan untuk menjembatani petani dan para pemangku kepentingan atau stakeholder kelapa sawit.
Acara yang digelar di Karibia Boutique Hotel, kata dia, merupakan seri ke-2 yang diadakan di Kota Pekanbaru pada minggu lalu, tepatnya tanggal 16 September 2023.
Nah, untuk tahun depan, Jamalul bilang IPS berencana menggelar event dua tahunan IPS yang berskala nasional dan internasional, yaitu SNPI (Seminar Nasional Planter Indonesia).
Ia bilang acara itu bakal digelar di Jakarta pada bulan Mei 2024. Jamalul mengatakan dalam acara SNPI akan banyak tema hangat di dunia planters dan perkebunan yang akan disajikan.
SNPI pada bulan Mei 2024, kata dia, juga bisa menjadi ajang promosi bagi teknologi terapan dan terbarukan dalam industri kelapa sawit.
Untuk talk show di Medan, ujarnya, dihadiri oleh para peserta yang terdiri dari para petani kelapa sawit mandiri, serta yang tergabung dalam koperasi unit desa (KUD).
“Juga dihadiri para karyawan di beberapa perusahaan besar kelapa sawit; para akademisi dan yang mewakili pemerintah daerah,” ucap Jamalul.
Jamalul mengatakan, talk show planters di Medan sangat menarik karena beragam topik yang dibicarakan sangat aktual seperti kultur teknis, sarana dan prasarana, pemrosesan minyak sawit.
Kemudian juga, kata dia, juga tentang bagaimana harga tandan buah segar (TBS) di tingkat provinsi terbentuk.
“Dan tentunya akan sangat signifikan berkaitan dengan pergerakan ekonomi global dunia,” tegas Jamalul.(T5)