InfoSAWIT SUMATERA, MEDAN – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah menggelontorkan ratusan triliun rupiah untuk membiayai berbagai program yang terkait dengan industri perkebunan kelapa sawit nasional.
Hal itu terungkap dari paparan Direktur Direktorat Perencanaan dan Pengelolaan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Kabul Wijayanto, di Hotel Santika Dyandra, Jalan Maulana Lubis, Medan, Kamis (14/9/2023).
Ia berada di Kota Medan untuk membuka dan memberikan kata sambutan dalam acara diskusi kelompok terpumpun atau focus group discussion (DKT/FGD) yang berlangsung selama satu hari.
Di Kota Medan, BPDPKS Gelar DKT Terkait Industri Kelapa Sawit Indonesia
Kegiatan yang bertema “Industri Kelapa Sawit Indonesia: CPO Price and Economic Outlook 2023-2024” tersebut dihadiri sejumlah berbagai tokoh berkompeten di industri sawit nasional dan Sumut.
Seperti Timbas Prasad Ginting dan Mino Lesmana (Ketua dan Wakil Ketua
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia /GAPKI), Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Rino Afrino.
Kemudian Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sarjono, Rektor Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Aris Sukariawan dan puluhan mahasiswa-mahasiswi ITSI, sejumlah peneliti dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, serta lainnya.
Kabul Wijayanto mengatakan, penyaluran dana itu adalah bahian dari upaya Pemerintah untuk erus berupaya menjamin pengembangan kelapa sawit yang berkelanjutan melalui tiga pilar.
“Yaitu stabilisasi harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), peningkatan kesejahteraan para pekebun, serta hilirisasi berbagai produk perkebunan kelapa sawit,” kata Kabul.
Kata dia, upaya pemerintah tersebut dilakukan melalui beberapa program yang didukung pendanaan melalui BPDPKS.
Ini Kata Kabul Wijayanto Soal Bimtek Bikopra yang Sukses Digelar Aspek-PIR Sumut dan BPDPKS
Seperti, kata dia, program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang sampai bulan Juli 2023 telah disalurkan dana sebesar Rp 8,18 triliun untuk 130.032 pekebun dengan luas lahan sebesar 295.545 hektar (Ha).
Dana untuk program sarana dan prasarana (sarpras) perkebunan yaitu bantuan berupa bibit, pestisida, alat pertanian, jalan kebun, alat transportasi, dan lain-lain.
Kabul mengatakan, sampai dengan bulan Agustus 2023 telah disalurkan dana sebesar Rp 84,3 miliar untuk program sarpras perkebunan.
Ini Komentar Kabul Wijayanto Terkait Peluncuran “Buku Panduan Sawit – Perkebunan Sawit Rakyat”
Selanjutnya, papar Kabul, adalah dana untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang sampai Agustus 2023 telah disalurkan dana sebesar Rp 368 miliar.
Dana itu digunakan untuk beasiswa melanjutkan pendidikan pada jenjang D1, D2, D3, D4, dan S1 sebanyak 4.265 mahasiswa pelatihan kepada 14.924 orang pekebun atau peserta pelatihan.
Berikutnya adalah dana untuk program penelitian dan pengembangan yang telah disalurkan dana sebesar Rp 537 miliar untuk 294 kontrak kerjasama yang melibatkan 957 peneliti.
Selanjutnya, kata Kabul Wijayanto, adalah program promosi dan kemitraan yang merupakan program yang ditujukan untuk meningkatkan citra positif kelapa sawit.
Namun dalam pidato tertulisnya Kabul Wijayanto tidak menyebutkan berapa dana yang telah digelontorkan oleh BPDPKS untuk urusan promosi dan citra positif kelapa sawit ini.
Yang berikutnya, ungkap Kabul Wijayanto, adalah dana untuk program penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati jenis biodiesel.
Peluang bagi Mahasiswa, Silahkan Raih Call For Proposal Riset Sawit yang Didanai oleh BPDPKS
Program ini, kata dia, bertujuan untuk menyerap produksi kelapa sawit dalam negeri sehingga dapat mendorong stabilisasi harga CPO.
“Sampai dengan Agustus 2023 telah disalurkan dana sebesar Rp 155,57 triliun untuk membiayai selisih harga biodiesel dengan solar dengan volume 51,38 juta KL,” tegas Direktur Direktorat Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS, Kabul Wijayanto.(T5)