InfoSAWIT SUMATERA, TANGERANG – Pakar sawit nasional, Dr Tungkot Sipayung, membantah dan mampu membuktikan kalau tanaman sawit tidak rakus atau boros air seperti fitnah yang disampaikan bertubi-tubi oleh sejumlah pihak antisawit.
Dari keterangan resmi yang diterima InfoSAWIT SUMATERA, Rabu (13/9/2023), disebutkan bantahan Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) itu terungkap dalam acara diskusi di acara Perkebunan Indonesia Expo (BUNEX) 2023.
Kegiatan tersebut diadakan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) dan dihadiri oleh ratusan pelajar dan masyarakat di Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (12/9/2023).
Tungkot menyebutkan, perkebunan kelapa sawit dan industri turunannya terbukti mampu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap devisa negara.
Buku “Mitos Vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia” Sukses Bikin Heboh IPB University
Namun, kata Tungkot, seiring berjalan pengembangannya, isu pro dan kontra serta kampanye hitam sawit masih masif digencarkan.
Di acara tersebut Tungkot Sipayung menegaskan bahwa tanaman sawit itu baik, tidak seperti isu yang beredar.
“Kampanye negatif sawit ini terbentuk karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai tanaman kelapa sawit itu sendiri,” ujarnya.
Ia bilang, banyak mitos yang beredar tentang kelapa sawit sebagai tanaman yang boros air, merusak lingkungan dengan limbahnya, dan mengancam satwa liar, serta isu negatif lainnya.
“Inilah perlunya sosialisasi dan edukasi sesuai fakta yang ada, di mana kelapa sawit itu ada di setiap kegiatan kita sehari-hari,” ungkap Tungkot kepada para pelajar yang menghadiri acara Bunex.
Dari hasil tanya jawab Tungkot dengan para pelajar, generasi muda masih berasumsi bahwa citra sawit seakan merugikan dan perlu dibatasi penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari karena diisukan dapat mempengaruhi kesehatan.
Tungkot meluruskan persepsi tersebut. Padahal, ungkap Tungkot, selama 24 jam sehari masyarakat selalu ada kaitannya dengan produk turunan kelapa sawit.
“Dari mulai bangun tidur, kita sikat gigi dengan produk turunan sawit, sampai halnya kita mandi, makan, dandan, itu mengandung sawit,” kata Tungkot.
Sebenarnya Pemerintah Bisa Saja Menaikan Harga TBS Petani, namun …
Tungkot berharap persepsi masyarakat atau pelajar yang selama ini keliru atau menganggap negatif tentang sawit, bisa berubah seiring dengan melihat fakta betaoa banyak manfaat sawit untuk umat manusia.
“Sawit itu baik. Selama Good Agriculture Practices (GAP)-nya dikelola dengan baik juga dan pengelolaan kebunnya dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Tungkot.
Kata dia, semua pihak berharap dengan adanya edukasi sawit atau kampanye positif ini, dapat memberikan pemahaman yang benar dan membantu masyarakat memilah mana fakta mana mitos tentang sawit.
Menurutnya, pentingnya satu pemahaman yang benar tentang sawit, karena mindset dapat berdampak signifikan terhadap keberlangsungan kelapa sawit Indonesia.
Rumah Sawit Indonesia Dideklarasikan, Tak Ada Benturan dengan GAPKI
“Justru sebagai generasi muda, sudah saatnya berkontribusi aktif mengembangkan dan memperkuat kelapa sawit Indonesia dari hulu hingga ke hilirnya,” kata dia.
Tujuannya, ucap Tungkot, adalah agar kelapa sawit Indonesia beserta produk turunannya semakin bernilai tambah, berkualitas mutu baik dan mampu berdaya saing.
“Jika bersama kita perkuat sawit Indonesia, kita bisa buktikan atau menepis isu negatif kelapa sawit, sehingga keberterimaan kelapa sawit Indonesia di pasar global semakin positif dan menggugurkan kampanye hitam sawit,” tegas Tungkot Sipayung,
Direktur Eksekutif PASPI.(T5)