InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Nilai ekspor Republik Indonesia (RI) secara akumulatif mengalami penurunan, baik perhitungan secara bulan ke bulan atau month to month (mtm) maupun secara tahunan atau year on year (yoy).
Hal itu diketahui berdasarkan paparan Badan Pusat Statistik (BPS) seperti dilansir Pusat Data Bisnis InfoSAWIT (PDBI) di laman infosawit.com (jaringan infoSAWIT SUMATERA di grup Mitra Media Networks), kemarin.
Paparan dari pihak BPS itu adalah laporan untuk kinerja ekspor di bulan Juli 2023 yang dirilis pada pertengahan Agustus lalu (16/8/2023).
Di laporan itu pihak BPS mengabarkan kalau capaian nilai ekspor secara total pada periode Juli 2023 mencapai US$ 20,88 miliar, turun sebesar 1,36 persen bila dibandingkan periode Juni 2023 lalu (mtm).
Ini Sajian Terbaru dari Kami untuk Anda: Pusat Data Bisnis InfoSAWIT. Silahkan Nikmati!
Bahkan secara yoy, nilai ekspor ini juga mengalami penurunan sebesar 18,03 persen bila dibandingkan kinerja ekspor pada bulan Juli 2022.
Yang menarik, meski nilai ekspor turun, tetapi kalau kita lihat kinerja per triwulan kedua 2023, kinerja ekonomi nasional secara tahunan masih tumbuh mencapai 5,17 persen.
Secara umum, pihak BPS melihat kinerja ekspor ini ditopang ekspor nonmigas periode Juli 2023 yang mencapai US$ 19,65 miliar, naik sebesar 1,62 persen dibanding bulan sebelumnya.
Ekspor nonmigas itu umumnya berasal dari hasil pertanian, kehutanan, dan ekspor perikanan yang turun sebanyak 3,40 persen.
Harga Biodiesel Naik Rp 67 Per Liter untuk Periode September 2023
Kemudian nilai ekspor sektor minyak dan gas (migas) dari hasil pertambangan juga mengalami penurunan hingga 13,78 persen.
Ekspor nonmigas dari hasil industri pengolahan juga mengalami penurunan selama periode Januari hingga Juli 2023 hingga 10,02 persen, bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
Namun bila dibandingkan periode bulan sebelumnya, naik hingga 0,62 persen, dari 15,23 persen pada Juni menjadi 15,85 persen pada Juli 2023.
Kinerja ekspor minyak sawit dan produk turunannya turut berkontribusi terhadap kinerja ekspor hingga 11,59 persen.
Menurut BPS, Ekonomi Sumut Menguat di Tahun 2022, Ternyata Ini Penopangnya
Hasil ekspor pada periode Juli 2023 turun 1,51 persen bila dibandingkan periode Juni 2023, turun 1,51 persen (mtm), dan secara yoy turun hingga 19,25 persen.
Nilai ekspor minyak sawit dan beragam produk turunannya pada periode bulan Juli 2023 mencapai US$ 2,28 miliar, secara mtm turun sebesar US$ 0,03 miliar atau sebesar US$ 2,31 miliar.
Secara yoy, nilai ekspor di bulan Juli 2023 turun sebesar US$ 0,54 miliar atau sebesar US$ 2,82 miliar.
Berdasarkan pantauan PDBI, kinerja ekspor minyak sawit dan produk turunannya, sebagian besar dipengaruhi dari harga jual minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang terus menurun.
Perkebunan Rakyat Sumbang 0,19 Persen Kenaikan NTP Sumut di Bulan Juli 2023
Tertarik dengan harga CPO yang menurun di periode Juli 2023? Ikuti terus informasi terbaru dan terkini mengenai bisnis sawit hanya di InfoSAWIT, InfoSAWIT SUMATERA, dan jejaringnya di Mitra Media Networks. (T1/T5).