Apical Group Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan dan Kesehatan serta Raup Cuan dari Minyak Jelantah

oleh -2481 Dilihat

InfoSAWIT SUMATERA, MEDAN – Apical Group, salah satu perusahaan pengolah minyak nabati terkemuka dan berskala global, punya cara unik mengedukasi masyarakat Kota Medan soal penanganan minyak jelantah.

Tujuannya tenri saja agar masyarakat Kota Medan tidak membuang minyak jelantah secara sembarangan sehingga merusak lingkungan.

Atau pun memakai minyak jelantah berulangkali untuk memasak sehingga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat.

Perusahaan ini menawarkan kerjasama bisnis yang berpotensi menguntungkan masyarakat, terutama kaun ibu rumah tangga dan para pelaku usaha kuliner.

Apical Group Beri Perhatian pada Penggunaan Minyak Jelantah

‘Kami mengajak masyarakat untuk tidak membuang jelantah secara sembarangan, atau pun memakainya berulangkali untuk memasak. Jual ke kami jelantahnya, kami hargai mahal, setengah liter Rp 5.000, seliter Rp 10.000, begitu seterusnya,” kata Aika Yuri Winata.

Sebagai informasi, Aika Yuri Winata adalah General Manager of Green Energy, Biofuel Feedstock, and Business Development Apical Group.

Ajakannya itu ia sampaikan kepada sejumlah warga kota Medan di sesi istirahat kegjatan senam dalam acara “Pagi-Pagi Sehat” yang digelar di lapangan parkir Thamrin Plaza, Kota Medan, Minggu (27/8/2023).

Kepada para wartawan, termasuk InfoSAWIT SUMATERA, Aika mengatakan bahwa Apical Group benar-bemar berupaya menerapkan prinsip nol persen limbah atau zero waste dalam industri pengolahan minyak nabati yang mereka jalankan.

Pakai Minyak Goreng APICAL Group, Kerupuk Cabe Nurul Fatiha Dumai Maknyus

“Seperti diketahui bahwa minyak goreng merupakan komoditas penting dalam kegiatan konsumsi masyarakat sehari-hari,” kata Aika.

Saat itu Aika didampingi oleh Vanda Kusumaningrum selaku Corporate Communication (Corcom) Apical Group dan Bukeng selaku Head of Operation PT Sumber Hijau Utama, anak usaha Apical Group yang menangani urusan minyak jelantah.

Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan konsumsi minyak goreng terbesar mencapai 15,4 juta ton pada tahun 2022 lalu.

Tak dapat dipungkiri, sambung Aika, konsumsi minyak goreng yang tinggi juga akan menghasilkan limbah minyak jelantah yang juga tinggi.

Minyak Jelantah Dikumpulkan dari Seluruh Pelosok Negeri untuk Bahan Avtur yang Berkelanjutan

Oleh karena itu, ujarnya, apabila minyak jelantah tidak dikelola dengan baik maka dapat hal itu dapat merusak lingkungan.

Pihaknya sendiri mengubah minyak jelantah yang dibeli dari masyarakat menjadi biodiesel atau pun bioavtur atau BBM untuk pesawat terbang.

“Minyak jelantah yang dari Medan nanti dibawa ke Jakarta, setekah itu diekspor ke Eropa,” kata dia.

Aika menjelaskan, mereka memiliki perusahaan pengolah minyak jelantah menjadi biodiesel yang terletak di Spanyol.

Saat Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2023 Nanti, Pesawat Boeing yang Pakai Avtur Sawit Bakal Melintas di Atas Istana Presiden

“Pada kesempatan ini, kami ingin mengedukasi masyarakat Kota Medan bahwa minyak jelantah jika tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan,” kata Aika.

Karena itu, kata dia, sebaiknya minyak jelantah dikumpulkan ke dalam wadah seperti jerigen kosong, untuk kemudian dapat dijual ke Apical dengan harga yang terbaik.

“Untuk kemudian kami olah kembali minyak jelantah itu menjadi bahan bakar energi yang terbarukan, yakni biodiesel,” demikian Aika Yuri Winata menegaskan.(T5)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com