InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Uni Eropa (UE) ini boleh dibilang sebagai pihak yang, walau sangat cerewet terjadap beragam produk sawit asal Indonesia, tetapi tetap ngangenin.
Coba ingat, jurus apa sih yang enggak pernah dilakukan oleh pihak UE untuk menghempang produk turunan sawit dari Indonesia?
Walau sangat cerewet, nyatanya produk turunan sawit kita laris manis tanjung kimpol di Uni Eropa.
Fakta ini terungkap dalam pertemuan antara Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dengan delegasi Dewan Bisnis Uni Eropa ASEAN (EU-ASEAN Business Council/EU-ABC) dan Euro Cham di Jakarta, pada Senin (31/7/2023).
Dari keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Selasa (1/8/2023), terungkap dalam pertemuan itu kalau pada tahun 2022, total perdagangan Indonesia—Uni Eropa tercatat sebesar USD 33,2 miliar.
Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Uni Eropa tercatat sebesar USD 21,5 miliar, sedangkan impor Indonesia dari kawasan tersebut sebesar USD 11,7 miliar.
Sok Benci Sawit, Ternyata Saat RI Stop Ekspor, Uni Eropa Kalang Kabut
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Uni Eropa pada tahun 2022 tersebut adalah minyak kelapa sawit dan fraksi atau produk turunannya.
Kemudoan ekspor produk asam lemak monokarboksilat industri, batu bara, tembaga, dan alas kaki dengan sol luar dari karet.
Sementara impor utama Indonesia dari UE pada 2022 adalah pipa dari besi dan baja, obat-obatan, vaksin, mesin pembuat bubur kertas, serta kertas atau karton daur ulang.
Bahagianya Petani di 2 Daerah di Riau, Didukung Eropa dan 8 Perusahaan Sawit
Dari situasi perdagangan ini semakin terungkap dengan tegas kalau Uni Eropa merupakan tujuan ekspor terbesar ke-3 dan sumber impor terbesar ke-4 bagi Indonesia. (T5)