InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Kabar ini khusus bagi para mahasiswa di seluruh Indonesia, khususnya yang memiliki minat untuk melakukan riset dan inovasi terhadap kelapa sawit.
Pihak Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar Call for Proposal untuk Riset Sawit Mahasiswa Tahun 2023-2024.
Dari ketwrangan resmi yang diterima InfoSAWIT SUMATERA, Senin (31/7/2023), disebutkan kalau kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka sosialisasi Program Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa Tahun 2023.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun yang memberikan kesempatan untuk seluruh mahasiswa strata diploma dan sarjana di Indonesia untuk mengusulkan proposal riset yang akan diseleksi dan didanai oleh BPDPKS.
Kabupaten di Provinsi Babel Ini Bakal Dapat Bantuan Sarpras dari BPDPKS
Proses sosialisasi Call for Proposal Riset ini telah dilakukan BPDPKS beberapa waktu yang lalu melalui sebuah webinar yang dihadiri lebih dari 900 orang.
Webinar dibuka oleh Pelaksana Harian (Plh) Direktur Utama Zaid Burhan Ibrahim. Dalam acara itu Zaid bilang riset menjadi penggerak perubahan suatu bangsa.
Karena itu, kata dia, riset dapat mengantarkan sebuah bangsa menjadi bangsa yang mandiri dan maju.
Ia mengatakan, apabila hasil riset mahasiswa sampai tahap komersialisasi dan kebermanfaatannya dapat langsung dirasakan baik industri maupun masyarakat, maka hal tersebut dapat meningkatkan daya saing Indonesia.
Disbun di Provinsi Ini Sosialisasikan Program Sarpras Sawit dari BPDPKS
Lalu Zaid mengungkapkan salah satu program yang ditugaskan Pemerintah kepada BPDPKS adalah memberikan bantuan pendanaan untuk penelitian dan pengembangan (litbang).
Melalui Program Grant Riset Sawit, Zaid katakan kalau BPDPKS berupaya mendukung lembaga litbang baik pemerintah maupun swasta untuk melakukan riset dan pengembangan.
Ia yakin riset perlu dilakukan dalam rangka menjawab berbagai tantangan industri sawit melalui beragam inovasi produksi dan budidaya tanaman.
Ia menegaskan, dukungan dana untuk riset sawit diberikan kepada peneliti yang berada di bawah Lembaga Litbang dan kepada mahasiswa.
Pihaknya berharap hasil riset dan pengembangan dapat mendukung kemajuan industri kelapa sawit berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Serta, sambung Zaid, dapat menjadi naskah akademis dalam mendukung kebijakan pemerintah dan upaya mengkonter beragam isu negatif kelapa sawit.
Sebagai informasi, para peserta webinar ini tidak hanya diberikan tentang tatacara pengusulan proposal namun juga mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang sustainability kelapa sawit.
Dr Aiyen Tjoa yang menjadi salah satu anggota tim penilai pada lomba tersebut menyampaikan materinya tentang “Global Sustainability Palm Oil Campaign based on Research dan Development”.
Ini Kampus Kemenperin di Medan dan Padang yang Mendapat Beasiswa BPDPKS
Disampaikannya bahwa kelapa sawit beserta sederet tantangannya harus direspon dengan hasil riset yang mumpuni.
Adanya perubahan perilaku konsumen dunia yang aware pada aspek regulasi, sertifikasi dan peduli terhadap lingkungan menjadi sebuah tantangan.
Terutama bagi industri kelapa sawit untuk dapat menerapkan good management practices dengan tetap memperhatikan aspek biodiversitas di perkebunan kelapa sawit.(T5)