InfoSAWIT SUMATERA, PEKANBARU – Darwin, Dermawan, dan Fahrurrozi adalah tiga dari 55 petani sawit asal Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar yang ikut pelatihan memanen buah sawit san paacapanen di Hotel Bono, Pekanbaru, Riau.
Dari keterangan yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Minggu (18/6/2023), disebutkan bahwa kegiatan pelatihan itu diadakan sejak tanggal 12-14 Juni 2023.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan), dan PT Global Scholarship Services Indonesia milik IPB University.
Salah satu petani sawit yang menjadi peserta pelatihan itu, Muhammad Fahrurrozi, mengaku merasakan sekali manfaat ikut pelatihan itu.
Di Hotel Bono Pekanbaru, Darwin dan Dermawan Bahagia Dapat Ilmu Memanen Sawit
Petani sawit asal Siak ini beralasan karena sampai saat ini banyak petani sawit di Riau yang belum memahami proses panen dan pascapanen dengan baik.
Selama ini ia dan petani sawit lainnya hanya mengetahui cara panen dan pascapanen sawit dari praktik di lapangan.
“Kami tidak tahu bagaimana standar operasional prosedur yang sebenarnya. Kami tahu hanya panen, lalu menghasilkan uang,” kata Fahrurrozi.
Pekebun dari Kabupaten Siak, bernama Darwin juga mengaku sangat bersyukur karena telah diundang pada pelatihan ini.
Pernyataan Kejaksaan Agung: Wilmar, Permata Hijau, dan Musim Mas Jadi Tersangka Kasus Minyak Goreng
Ia berharap ke depannya ada pelatihan lanjutan untuk para pekebun kelapa sawit swadaya di Siak, Riau.
“Saya sangat bersyukur karena mendapat Ilmu yang tak pernah didapat. Selama ini kami belajar panen dan pascapanen kelapa sawit secara otodidak,” ungkap Darwin.
Kata dia, pelatihan itu sangat berkesan. Jika ada pelatihan lanjutan pihaknha siap diundang lagi.
“Karena Ilmu perkebunan ini sangat penting bagi pekebun perkebunan kelapa sawit,” imbuh Darwin.
Prof. Dr. Sri Adiningsih, Mantan Watimpres dan Ekonom Pembela Sawit, Berpulang
Sementara itu seorang peserta dari Kabupaten Kampar bernama Dermawan mengaku full mengikuti pelatihan itu tanpa bolos sekalipun.
Ia telah mengikuti pelatihan tersebut selama empat hari. Berbagai teknik panen dan pascapanen ia pelajari langsung dari narasumber yang berkompeten.
“Selama empat hari kami menerima materi pelatihan yang bagus. Ini ilmu baru bagi kami,” kata dia.
OJK: Harga CPO dan TBS Anjlok, tapi Perekonomian Sumut Tetap Terjaga
“Jadi apa yang didapatkan pada pelatihan ini bisa kami bawa pulang dan ilmu ini kami akan sebarkan ke pekebun lainnya,” ujar Dermawan menegaskan.(T5)
