InfoSAWIT SUMATERA, KUTIM – Perkembangan positif yang dialami Koperasi Serba Usaha (KSU) Makarti di Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akhirnya sampai juga ke telinga Ina Lepel.
Bule cantik dan pintar yang menjadi Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Republik Indonesia itu menyediakan waktunya untuk mengunjungi dan berdiskusi dengan para petani sawit swadaya yang tergabung dalam KSU Makarti tersebut.
Dari keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Kamis (8/6/2023), disebutkan Ina Lepel datang tidak sendirian pada pekan lalu itu.
Bu Dubes Ina Lepel saat itu didampingi oleh Warthane Puvanarajah selaku Sekretaris Pertama untuk Urusan Iklim dan Lingkungan atau First Secretary Climate and Environment di Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman di Jakarta.
Ikut juga Oliver Hoppe selaku Konselor Pengembangan Usaha atau Counsellor of Development Corporation Kedubes Jerman di Jakarta.
Pemerintah Jerman Sediakan Program SCPOPP, Sudah Dinikmati Petani Sawit di Daerah Ini
Di samping para pejabat Kedubes Jerman di Jakarta, Ina Lepel juga didampingi dua pejabat dari organisasi Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) Indonesia.
Kedua pejabat tersebut yakni Fleischer Gerd selaku Cluster Coordinator for Resilient Nature GIZ Indonesia dan Ade Cahyat sebagai Principal Advisor GIZ Indonesia.
Kunjungan dilakukan salah satunya untuk melihat proyek GIZ yang ada di dua kecamatan di Kabupaten Kutim, yakni Kombeng dan Wahau.
Yaitu proyek produksi dan pendapatan kelapa sawit berkelanjutan dan ramah iklim, atau Sustainable and Climate – friendly Palm Oil Production and Procurement (SCOPOPP).
Ada sejumlah kegiatan yang dilakukan dan dibahas selama kunjungan lapangan Ina Lepel dan rombongan di KSU Makarti.
Seperti melihat apa manfaat sertifikasi dan proses sertifikasi untuk petani swadaya, memperlihatkan kebun yang menjalankan praktik perkebunan terbaik.
Kemudian, melihat praktik pembuatan pupuk organik dari limbah kotoran hewan (kohe) dan sisa dedauan atau composting.
Melakukan penanaman penghijauan di area ruang terbuka hijau di Desa Sidomulyo yang bakal dijadikan sebagai tempat agrowisata.
Dan terakhir adalah menggelar penandatanganan perjanjian kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) untuk pendampingan keberlanjutan antara
PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Tbk dengan 6 koperasi.
Dalam kesempatan itu Dubes Jerman Ina Lepel juga berkesempatan bertemu dan berdiskusi dengan Imfaatul Hasanah, Manajer ICS KSU Makarti.
Mak Inun, Ibu Tunggal Delapan Anak, Dipercaya Jadi Manager Koperasi Sawit
Diketahui Imfaatul Hasanah gang viral beberapa waktu yang lalu adalah seorang petani sawit swadaya sekaligus ibu tunggal untuk 8 orang anaknya.
Dua perempuan cantik itu, Ibu Inun (sapaan akrab Imfaatul Hasanah) dan Dubes Ina Lepel saling berdiskusi dan mempraktekan cara pengolahan pupuk organik dari kotoran sapi untuk menyuburkan lahan sawit miliknya.
Menurut Ibu Inun, Dubes Jerman Ina Lepel sangat mendukung kegiatan lestari dan berkelanjutan yang dilakukan oleh para petani sawit swadaya di lapangan,
“Ibu Duta Besar sangat mendukung kegiatan tersebut, dan berterima kasih telah diterima dengan baik dan semangat oleh para pekebun dan masyarakat sawit di Kongbeng dan Muara Wahau,” kata Imfaatul Hasanah.
Tak lupa, dalam kesempatan itu Ibu Inun terus menyuarakan pentingnya sertifikasi untuk diikuti oleh petani sawit swadaya lain.
Mau Investasi Bioenergi Sawit, Ini Sejumlah Kemudahan dari Pemerintah
“Terutama sebagai salah satu upaya untuk menjaga lingkungan. Juga pertahankan sertifikasi dan tingkatkan upaya untuk menjaga lingkungan dan sosial masyarakat,” tegas Imfaatul Hasanah.(T5)