InfoSAWIT SUMATERA, PEKANBARU – Integerasi semua perusahaan sawit milik Holding Perkebunan Nusantara ke dalam entitas baru bernama PalmCo sepertinya sudah menjadi keniscayaan , tinggal menunggu waktu saja dan paati akan terwujud.
Rencana pembentukan itu diyakini bakal menjadikan PalmCo menjadi perusahaan sawit terkuat dan terluas di muka bumi ini.
Belasan PTPN yang ada di dalam Holding Perkebunan Nusantara ini tentu harus bersiap diri dalam menyongsong pembentukan PalmCo.
Salah satu PTPN itu adalah PTPN V yang berkedudukan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Perusahaan ini diketahui terus memperkuat program digitalisasi jelang dibentuknya subholding PalmCo.
Direktur PTPN V, Jatmiko Santosa, dalam keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Sabtu (20/5/2023), menyebutkan pihaknya kini dalam fase integrasi penuh digital.
Kata dia, hal itu dilakukan melalui program E-Plantation dan ditargetkan rampung tahun 2023 ini.
“Kami saat ini sudah on track untuk menuju integrasi penuh digitalisasi dan ditargetkan tahun ini dapat terwujud,” kata dia.
Fantastis, Hasil Panen Program PSR Petani Sawit Mitra PTPN V Hampir 30 Ton Per Ha
Ia mengatakan, integrasi tersebut meliputi penerapan geospatial based, internet of things, enterprise resource planning (ERP Based), mobile & web apps based.
Menurut Jatmiko, digitalisasi merupakan hal yang tak dapat dihindarkan untuk tetap mampu bersaing dan menghadapi perubahan di masa mendatang.
“Bergerak menuju 4.0 adalah keniscayaan yang tak mungkin dihindarkan,” tuturnya.
Saat ini, kata dia, PTPN V sendiri dalam fase menerapkan semi Integrasi E-Plantation.
9.000 Ha Kebun Sawit Petani Ikuti Program PSR, Bermitra dengan PTPN V
Integrasi itu, ujarnya, meliputi dashboard berbasis web GIS fase II, computerized maintenance management system, partial integration SAP, dan inisiatif digila lainnya.
Sejak menakhodai PTPN V, Jarmimo mengaku terus mendorong transformasi secara masif, termasuk di antaranya adalah transformasi digital.
Hal ini, kata dia, diawali dari penguatan infrastruktur dan partial implementation pada 2020.
Lalu, PTPN V mulai menerapkan pemantauan produksi melalui aplikasi, penggunaan peralatan canggih geospasial.
Kemudian, penerapan millena atau mill excellence indicator, serta penggunaan block score card atau Nusalima Block Excellence.
“Setahun berselang, program digitalisasi yang telah diterapkan kian disempurnakan dan diperluas hingga menjangkau produksi pemasaran dan keuangan,” tegas Jatmiko Santosa.(T5)