InfoSAWIT SUMATERA, PALEMBANG–
Perusahaan sawit diakui memberikan kontribusi pada perekononian, baik nasional maupun lokal, termasuk di tingkat masyarakat.
Namun di saat yang bersamaan perusahaan sawit juga memberikan sejumlah problema baru, di antaranya yakni kerusakan jalan dan konflik sosial.
Persoalan-persoalan ini juga terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang merupakan salah satu sentra perkebunan kelapa sawit terbesar di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)
Dari keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Jumat (19/5/2023), disebutkan situasi ini menjadi perhatian Pejabat (Pj) Bupati Muba, Apriyadi Mahmud.
Apriyadi Terbang ke Kudus Gandeng Investor Ini untuk Bangun Pabrik Minyak Goreng di Muba
Untuk membahas mengenai hal itu, Apriyadi Mahmud telah melaksanakan
Rapat Koordinasi (Rakor) Sektor Perkebunan di Hotel Santika Premiere Palembang beberapa hari yang lalu.
Seluruh perusahaan sawit yang beroperasi di Muba ikut dalam rakor tersebut.
Subkoordinator Hukum dan Humas Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Togu Rudianto Saragih SH MH, dan Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumsel, Drs H Edward Chandra MH, turut hadir dalam acara itu.
“Kita samakan persepsi, banyak persoalan yang harus diselesaikan dengan duduk bersama, terutama yang berdampak pada kelangsungan hidup warga Muba,” kata Pj Bupati Apriyadi Mahmud di rakor tersebut.
Ini Jawaban PT Pura Barutama Terkait Niat Apriyadi yang Ingin Muba Punya Pamigo
Kata dia, persoalan jalur atau jalan distribusi yang dilalui truk-truk perusahaan sawit yang sering membawa muatan overload atau melebihi kapasitas.
Apriyadi bilang hal ini membuat ketahanan jalan Kabupaten Muba yang panjangnya sekitar 1.200.791 kilometer dan sering dilalui truk-truk oengangkut sawit, justru menjadi sangat singkat.
“Ditambah lagi persoalan konflik pihak perusahaan dengan warga dan penyediaan lahan plasma,” kata Pj Bupati Muba.
Ia bilang hal itu kerap terjadi. Ia meminta semua pihak unruk meminimalisir problem yang muncul.
Salut! PT GPI All Out Laksanakan Pembangunan Kebun Plasma di Kabupaten Muba
“Dan saya minta pihak perusahaan sawit kooperatif terkait dua persoalan ini,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Muba ini.
Ia menambahkan, kerusakan jalan Kabupaten muncul karena terdampak dari operasional muatan kendaraan perusahaan sawit.
Ia bilang, hal ini harus pro-aktif disikapi pihak perusahaan. “Kalau rusak, ya harus segera diperbaiki,” kata Pj Bupati.
Ia memastikan Pemkab Muba tidak lepas tangan, atas persoalan yang muncul.
Muba Populer, tapi Justru Kabupaten Ini Sentra Sawit Terbesar di Sumsel
Tetapi di saat yang sama ia mengingatkan agar perusahaan sawit bisa punya inisiatif dan pro-aktif terkait masalah ini.
“Kiita harus sama-sama berbuat untuk masyarakat,” ucap Apriyadi Mahmud.
Ia juga mengatakan, Pemkab Muba akan membentuk Satgas Penanganan Jalan Kabupaten yang dilalui perusahaan.
“Karena persoalan jalan Kabupaten menjadi hal prioritas yang harus dituntaskan,” ucapnya.
Dahsyat, Pendapatan Bersih Petani Peserta PSR di Muba Belasan Juta Rupiah
Kemudian, kata dia, Kabupaten Muba diprediksi akan menghadapi musim kemarau kering yang sangat rentan membuat terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
“Ini yang harus diantisipasi, saya minta pihak perusahaan sawit pro-aktif meminimalisir terjadinya kebakaran hutan, perkebunan, dan lahan, terutama di wilayah sekitar perusahaan,” tegas Apriyadi Mahmud.(T5)