InfoSAWIT SUMATERA, MEDAN – Pelaksanaan program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang biasanya lemah dan selalu tak mencapai target, tampaknya bakal berotot untuk tahun 2023 ini.
Optimisme ini muncul setelah Bank Sumut, sebuah badan usaha milik daerah (BUMD) yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, menyatakan secara tegas siap mendukung pekaksanaan Program PSR.
Sikap itu diungkapkan oleh Manager Kredit PT Bank Sumut, Ahmad Abdullah, dalam dua kesempatan yang berbeda selama dua hari berturut – turut.
Delapan Provinsi Jadi Prioritas Awal Gugus Tugas PSR, Ini Daftarnya
Kesempatan pertama diungkapkan Ahmad Abdullah di hadapan ratusan petani dan mahasiswa saat menjadi pembicara dalam seminar bertopik pengembangan UMKM bagi pekebun sawit.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Medan dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di kampus ITSI, jalan Willem Iskandar Medan, Selasa (16/5/2023) sore.
Kesempatan kedua disampaikan Ahmad Abdul, juga saat menjadi pembicara dalam sosialisasi tentang Program PSR yang diselenggakan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Sumut di Hotel Grand Antares Medan, Rabu (17/5/023).
Abdul mengungkapkan, sejak awal pucuk pimpinan Bank Sumut sudah menegaskan dukungan terhadap Program PSR di tahun 2023.
Bahkan, kata dia, dukungan itu tidak hanya diperuntukan dalam pelaksanaan PSR di Sumut, melainkan juga di Provinsi Riau yang merupakan sentra perkebunan sawit terbesar di Indonesia.
Sebagai infornasi, beberapa bulan yang lalu pimpinan lama Bank Sumut telah bertemu dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Riau SF Hariyanto tentang pembukaan kantor perwakilan Bank Sumut di Riau yang bertempat di Kota Pekanbaru.
Adapun dukungan hang diberikan Bank Sumut, kata Abdul, berupa sejumlah fasilitas kredit kepada para petani sawit peserta Program PSR.
Terutama, kata Abdul, ketika para petani sedang mengawali masa PSR hingga tahun ke tiga yang merupakan periode tanaman menghasilkan (TM) I atau fase panen perdana buah sawit.
Yang penting, kata dia, para petani peserta Program PSR memiliki kelengkapan berkas keterangan yang dibutuhkan agar memperlancar proses penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).(T5)