InfoSAWIT SUMATERA, DUMAI – Kerupuk cabe dengan jenama Nurul Fatiha adalah salah satu produk kuliner cemilan yang begitu digemari di Kota Dumai, Provinsi Riau.
Ada sejumlah faktor yang membuat kerupuk cabe Nurul Fatiha begitu digemari, baik warga Kota Dumai sendiri maupun warga dari daerah lain yang sengaja singgah ke Kota Dumai.
Dan sejumlah faktor itu terungkap kalau infosawit.com (grup media jaringan sumatera.infosawit.com) bersama sejumlah media dari Jakarta berkunjung ke Kota Dumai beberapa waktu yang lalu.
Faktor pertama adalah bahan utama yang berasal dari singkong dan cabai merah pilihan.
Pihak UMKM pengelola mengatakan setiap hari tak kurang dari 100 kilogram (Kg) singkong diserap untuk membuat kerupul Nurul Fatiha cabe tersebut.
Kota Ini Ekspor Produk Pertanian, Termasuk Sawit, Senilai Rp 3,7 Triliun
Adapun harga singkong yang disepakati dengan pihak penyuplai adalah sebesar Rp 25.000 sampai Rp 27.000 per Kg, atau bisa mengalami perubahan sesuai perkembangan pasar.
Faktor kedua adalah penggunaan minyak goreng berkualitas.
Pihak manajemen UMKM kerupuk cabe Nurul Fatiha mengaku menggunakan minyak goreng yang dipasok pihak APICAL Group melalui PT Sari Dumai Sejati (PT SDS) sebagai anak usaha.
Oh iya, sekadar memberitahukan, PT SDS berlokasi di Desa Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan.
Sementara UMKM kerupuk cabe Nurul Fatiha di Kelurahan Laksamana, Kecamatan Dumai Kota. Nurul Fatiha adalah pemilk kerupuk cabe tersebut.
Produk Ini Membuat Minyak Goreng Berbagai Merek Terkapar Tak Berdaya
Diketahui, harga minyak goreng produksi PT SDS ditetapkan sebesar Rp 13.000 per liter. Ini tentu aebuah kejutan besar dari pihak APICAL.
Sebab, dari data yang dimiliki oleh InfoSAWIT SUMATERA, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah mengeluarkan kebijakan subsidi minyak goreng sawit ke masyarakat yang dikenal dengan nama harga eceran tertinggi (HET).
Diketahui, HET minyak goreng curah atau pun kemasan sederhana Minyakita yang ditetapkan saja ditetapkan dengan harga Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per Kg.
Artinya, minyak goreng produksi PT SDS yang dipakai oleh UMKM produsen kerupuk cabe Nurul Fatiha boleh dikata mendapatkan subsidi ganda.
Kebutuhan minyak goreng pihak produsen adalah 10 liter per hari, bila dikali Rp 13.000 maka biaya minyak goreng per hari Rp 130.000.
Urusan Rafaksi Minyak Goreng Akhirnya Dikaitkan ke Kejaksaan Agung
Dan bila dikalikan 30 hari saja maka akan dibutuhkan biaya untuk pembelian minyak goreng produk PT SDS sebanyak Rp 3.900.000.
Berarti, secara sederhana, PT SDS telah menyubsidi pihak UMKM kerupuk cabe Nurul Fatiha Rp 1.000 per liter.
Faktor yang ketiga, dan ini tidak kalah pentingnya adalah pembinaan secara intens dari pihak PT SDS sendiri terhadap manajemen UMKM kerupuk cabe Nurul Fatiha.
Diketahui, produsen kerupuk tersebut dibekali dan dibina oleh manajemen PT SDS melalui program corporate social responcibility (CSR)..
Pembinaan dari PT SDS itu membuat pihak UMKM mampu memproduksi 100 kemasan kerupuk cabe Nurul Fatiha dengan berat 200 gram dan harga jual Rp 12.000 per kemasan plastik berkualitas.
Gelar Acara, ITSI Undang Organisasi Petani dan Pengusaha Sawit
Dengan kebutuhan pasar yang selalu meningkat, UMKM Nurul Fatiha optimis bisa terus menjalankan bisnis Kerupuk cabe di masa depan melalui dukungan Grup APICAL.
“Kami yakin dapat terus menghasilkan Kerupuk cabe Nurul Fatiha, sehingga lebih maju di masa depan,“ ungkap Nurul Fatiha, pemilik UMKM. (T1/T5)