InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah banyak mendorong dan mendukung beragam riset terkait sawit.
Nah, BPDPKS mendorong pihak pengusaha, termasuk yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA), untuk memanfaatkan dan mengembangkan hasil riset tersebut.
Tawaran dan dorongan konstruktif tersebit disampaikan olehKepala Divisi Usaha Kecil Menengah Koperasi (UKMK) BPDPKS, Helmi Muhansyah.
Daei keterangan resmi yang diterima InfoSAWIT SUMATERA, Kamis (30/3/2023) pagi, disebutkan Helmy menyampaikan hal itu dalam acara sosialisasi “Peluang dan Tantangan Industri Kelapa Sawit Nasional”, bertempat di Hotel Sultan Jakarta, kemarin.
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan pengusaha HIPKA dari 11 provinsi yang memiliki potensi perkebunan sawit.
HIPKA merupakan wadah berkumpulnya pelaku usaha alumni HMI yang telah berdiri sejak tahun 2010.
Diketahui kalau HIPKA memiliki pengurus di 34 provinsi, termasuk di provinsi-provinsi penghasil sawit utama di Indonesia.
Helmy bilang, dalam rangka mewujudkan keberlanjutan sawit sebagai komoditas strategis, BPDPKS senantiasa bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder.
Enaknya Petani di Provinsi Ini, Dibangunkan Pemerintah Sebuah Sawit Learning Center
“Kolobarasi dengan Pengusaha HIPKA terutama di daerah-daerah penghasil sawit dapat dilakukan dalam mendukung program-program BPDPKS,” ujar Helmy Muhansyah.
Seperti, kata dia, pengembangan sumberdaya manusia (SDM), penelitian dan pengembangan, peremajaan sawit rakyat (PSR), sarana dan prasarana (sarpras).
“Termasuk juga kerjasama dalam promosi kemitraan kelapa sawit,” ujar Helmy Muhansyah.
Rudianto Harus Door to Door untuk Ajak Petani Ikut Program PSR
Karena itu Helmy mengajak para pengusaha yang tehimpun dalam HIPKA untuk berkolaborasi dalam memanfatkan hasil riset BPDPKS yang siap dan potensial untuk dikomersialisasikan produknya di skala UKM.(T5)
