InfoSAWIT SUMATERA, SEKAYU – Pendapatan petani sawit peserta Program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bisa mencapai belasan juta Rupiah per bulan.
“Pendapatan petani sawit peserta Program PSR di Muba rata-rata adalah pendapatan bersih Rp 8 juta per petak per bulan,” kata Akhmad Toyibir.
Dari keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Rabu, diketahui bahwa Akhmad Toyibir adalah adalah Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Muba.
Pria yang akrab disapa Ibir ini mengatakan hal itu dalam keterangan resmi seusai mendampingi Pejabat (Pj) Bupati Muba H Apriyadi Mahmud di Jakarta, kemarin.
Dahsyat, Pendapatan Bersih Petani Peserta PSR di Muba Belasan Juta Rupiah
Di Jakarta, mereka mengikuti acara rapat koordinasi nasional (rakornas) dan pemberian penghargaan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan).
Kata Ibir, yang turut mendampingi PJ Bupati yakni Pj Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sunaryo SSTP MM.
Lalu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Herryandi Sinulingga AP, dan Pj Kepala Protokol dan Dokumentasi Kepala SSTP Setda Muba, Rangga Perdana Putera.
Sekadar informasi, per petak atau pun sering disebut per kavling kira-kira sama dengan per 2 hektar (Ha) kebun sawit.
Program PSR Sukses, Besok Apriyadi Terima Penghargaan dari Ditjenbun
“Dan pendapatan tertinggi para petani PSR bisa mencapai Rp 13 juta per kebun dengan umur tanaman 60 bulan,” Toyibir menambahkan.
Lalu, apa sih resep atau rahasia yang membuat para petani sawit peserta Program PSR itu bisa Berpenghasilan jutaan, bahkan belasan juta Rupiah per bulan?
Akhmad Toyibir menjelaskan, para petani melakukan sebuah inovasi model swadaya dalam menjalankan Program PSR.
Kata dia, inovasi itu adalah dengan melakukan penguatan semua potensi dari hulu ke hilir, sehingga menjadikan petani mandiri mandiri.
Muba Hebat! Selain Bupati, Koperasi Juga Raih Penghargaan dari Dirjenbun
Kata dia, petani sawit swadaya merasa sangat senang bisa memberikan dampak langsung bagi pembangunan di Muba.
Ia bilang saat ini kebun para petani sawit peserta Program PSR sangat bagus dan memuaskan.
“Walaupun produksi tanaman sawit baru sebatas bisa menambah penghasilan para petani,” kata Toyibir.
ia mengatakan, Program PSR dan peningkatan penghasilan yang dialami petani memberikan dampak tidak langsung ke perekonomian di lingkungan petani sawit dan sekitarnya.
Apriyadi Terbang ke Kudus Gandeng Investor Ini untuk Bangun Pabrik Minyak Goreng di Muba
Adapun dampak tidak langsungnya, lanjutnya, seperti terciptanya peredaran uang di lingkungan petani sawit
“Upah bagi buruh atau pekerja kebun sawit meningkat, dan perekonomian masyarakat di desa dan kecamatan di wilayah PSR juga meningkat,” kata dia.
Ia menambahkan, daya beli masyarakat di Muba saat ini juga bertambah dan semakin menguat.
Nilai tukar petani (NTP), khususnya nilai tukar perkebunan rakyat (NTPR) dari subsektor sawit juga meningkat.
Ini Jawaban PT Pura Barutama Terkait Niat Apriyadi yang Ingin Muba Punya Pamigo
“Kemudian, meningkatkan NTP dan kesejahteraannya dalam mewujudkan cita-cita petani yang kuat mandiri dan berdaulat,” tegas Toyibir.(T5)