InfoSAWIT SUMATERA, PEKANBARU –
Sejumlah petani sawit dari Kelurahan Sungai Mempura, Kampung Merempan Hilir, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menemukan jejak harimau di kebun mereka.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman S Hasibuan.
Dari keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Senin (30/1/2023), disebutkan Genman S Hasibuan mengetahui hal itu karena petani sawit sendiri yang melaporkan adanya jejak harimau.
“Informasinya ada jejak harimau ditemukan di kebun sawit,” jelas Genman, Sabtu (28/1/2023).
Dedy Mulyadi Berangkat dari Payakumbuh ke Jakarta untuk Urusan Persidangan Minyak Goreng
Mendapat kabar itu, ia bilang tim mitigasi BKSDA Riau langsung melakukan koordinasi dengan dengan aparat Kelurahan Sungai Mempura.
Hasilnya, kata Genman, sejumlah personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
(Bhabinkamtibmas) setempat mendapatkan informasi dari para petani yang mengaku melihat jejak harimau di kebun sawit beberapa hari sebelumnya.
Namun, komunikasi yang dilakukan melalui telepon seluler kepada petugas Bhabinkamtibmas mengatakan, bahwa petani yang melapor belum bisa dihubungi karena masih bekerja di kebunnya.
Kata Genman, harimau Sumatera muncul pertama kali memasuki pemukiman padat penduduk di Kampung Suak Lanjut, Kabupaten Siak, Senin (16/1/2023) lalu.
Sampai saat ini, kata Genman, tim BKSDA masih melakukan proses mitigasi.
Pihaknya telah menyediakan umpan kambing yang sengaja disediakan di box trap untuk menjerat harimau.
Namun sayangnya umpan kambing tersebut belum dimakan, dan kamera yang dipasang belum menangkap pergerakan harimau tersebut.
Pihaknya memperkirakan harimau itu sedang bergerak mengarah ke habitatnya hutan SM Giam Siak Kecil.
Abaikan Petani Swadaya, Lebih 100 Perusahaan Sawit Ditegur H. Syamsuar
“Kota Siak dan hutan Taman Nasional Zamrud berjarak sekitar 10 kilometer. Di antara kota dan hutan sudah banyak permukiman dan kebun warga,” terang Genman.
Meski begitu, tim Mitigasi saat ini masih memastikan informasi tersebut untuk selanjutnya melakukan observasi di Kampung Merempan.
Genman mengatakan, kemungkinan harimau itu keluar dari hutan dan melintasi perkotaan di Kabupaten Siak, karena kekurangan pakan di habitat sehingga keluar mencari mangsa.
Incar Perusahaan Sawit, Forum di Riau Ini Segera Tentukan Langkah
Genman berpesan saat ini membutuhkan informasi untuk keberadaan satwa dilindungi tersebut.
“Jika melihat harimau harap laporkan ke aparat terdekat atau ke call centre Balai Besar KSDA Riau di nomor 081374742981,” tegas Genman S Hasibuan.(T5)