InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Muhammad Abdul Ghani, yakin tidak perlu ada yang dikhawatirkan dengan masa depan dari Holding Perkebunan Nusantara.
Dari keterangan resmi yang dilihat InfoSAWIT SUMATERA, Kamis (22/12/2022), disebutkan hal ini dikatakan Abdul Ghani setelah melihat suksesnya perhelatan Planters Innovation Summit (PIS) 2022.
Kata dia, PIS 2022 diselenggarakan dengan tujuan untuk mewujudkan pengembangan teknologi yang terkait dengan perkebunan.
Aplikasi Pupuk Nusantara Bisa Bikin Perusahaan Perkebunan Mewujudkan 4T
Ghani juga mengapresiasi antusiasme tinggi yang ditunjukkan jajaran BUMN di bawah Holding Perkebunan Nusantara.
“Melihat antusias para inovator, saya yakin dan tidak khawatir dengan masa depan perusahaan yang kita cintai ini,” ujar Ghani.
Lebih lanjut, Ghani berharap jajaran Holding Perkebunan Nusantara terus mengembangkan inovasi-inovasi lainnya demi mewujudkan operational excellence.
Modal Rp 10 Juta, PTPN Ini Mampu Hemat Belasan Miliar Rupiah
“Teknologi itu berawal dari logika sederhana yang kemudian dikembangkan. Dan logika itu yang akan kita terus pelihara di lingkungan kerja kita,” kata Ghani.
Sementara itu menurut Ketua Pelaksana PIS 20222, Seger Budiarjo, ajang PIS 2022 merupakan upaya meningkatkan seluruh potensi yang dimiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam Holding Perkebunan Nusantara.
Selain kategori Business Strategy dan Technology Breakthrough, ia bilang PIS 2022 juga memperebutkan kategori Social Innovation.
Arfina, Si Cantik yang Bisa Mencegah Karhutla di Kebun Sawit
Ia mengungkapkan, terdapat total 320 proposal inovasi didaftarkan ke ajang PIS 2022.
“Setelah diseleksi, sebanyak 70 proposal di antaranya dinyatakan lolos,” kata Seger Budiarjo.
Pada tahap selanjutnya, sambung Seger, juri memilih 30 proposal untuk tiga kategori yang diperlombakan.
TBS Diserang Hama Ulat Kantong? Tenang, Coba Gunakan Inovasi Buatan Planters Milenial yang Satu Ini
Hasilnya, ucap Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PTPN III, ada 9 tawaran inovasi keluar menjadi yang terbaik.
“Kita ingin menggerakkan dan menaikkan derajat kinerja dengan terus melakukan inovasi. Inovasi harus menjadi kebiasaan kita dalam bekerja,” tegas Seger.(T5)
