InfoSAWIT SUMATERA, KISARAN – Para petani sawit di Desa Gotting Sidodadi, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan Sumatera Utara, harus menahan sabar selama bertahun-tahun.
Sebab mereka tak kunjung bisa ikut Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau pun sertifikasi Indonesia Palm Sustainable (ISPO).
Padahal mereka adalah petani sawit perkebunan inti rakyat transmigrasi (PIR-Trans) sejak zaman Presiden Soeharto.
Syarifuddin Sirait Galau Soal Kelanjutan Program PSR, Ini Penyebabnya
“Usia tanaman kami pun rata-rata sudah masuk 36 ke 37 tahun,” kata Syarifuddin Sirait, salah satu petani sawit di desa tersebut, kepada InfoSAWIT SUMATERA, kemarin.
Syarifuddin Sirait adalah Ketua Koperasi Petani Kelapa Sawit (KPKS) Kesepakatan Ambar Desa Gotting Sidodadi.
Ia juga didapuk sebagai Ketua DPD I Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Sumut.
Ia bilang, lahan sawit mereka yang tak kunjung bisa ikut Program PSR dan ISPO seluas 386 hektar (Ha) dan dikelola 132 kepala keluarga (KK) sejak tahun 1980-an.
Semua lahan itu, kata Syarifuddin, telah memiliki sertifikat dari BPN walau masih menggunakan nama orang lain.
Pihaknya pun telah menempuh upaya hukum agar proses pengalihan nama bisa dilaksanakan.
“Dan kami telah memenangkan proses peradilan. Tinggal realisasi pengalihan nama ini yang belum clear di BPN,” kata Syarifuddin Sirait.
Pihaknya pun telah dimediasi dan dipertemukan Wakil Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, dengan pihak ATR/BPN Asahan beberapa waktu lalu mengenai hal ini.
“Dan kemarin saat bertemu dengan Bupati Asahan Bapak H. Surya BSc, hal ini pun telah saya sampaikan,” kata Syarifuddin.
Ia bersyukur Bupati H. Surya merespon apa yang dialami oleh para petani sawit di Desa Gotting Sidodadi.
Gandeng BPDPKS, Anggota DPR-RI Soroti Lambannya Realisasi Program PSR
Bupati, kata Syarifuddin Sirait, kala itu berjanji akan mengerahkan dinas-dinas terkait di jajaran Pemkab Asahan untuk mengatasi hal ini.
“Semoga persoalan yang kami hadapi ini bisa tuntas. Komunikasi yang konstruktif dan humanis akan kami bangun terus dengan pihak terkait agar hal kami ini bisa benar-benar kami peroleh,” tegas Syarifuddin Sirait.(T5)