InfoSAWIT SUMATERA, PEKANBARU – Tahun kerja 2022 belum berakhir, masih tersisa dua bulan lagi.
Namun sejauh ini PTPN V, salah satu anak usaha Holding Perkebunan III Persero, sudah mencatat cuan atau keuntungan triliunan rupiah.
“Kami mencatat laba bersih yang belum diaudit atau unaudited yang mencapai Rp 1,03 triliun pada kuartal III tahun 2022 ini,” kata Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V, Jatmiko Santosa, dalam keterangan tertulis yang dilihat InfoSAWIT SUMATERA, Minggu (23/10/2022).
Peneliti PT RPN M Akmal Agustira Puji Pengembangan EBT PTPN V
Jatmiko bilang angka itu merupakan hasil positif program transformasi PTPN V yang telah berjalan selaras dengan program transformasi yang diusung Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan selama tiga tahun terakhir.
Kata Jatmiko, angka tersebut berasal dari penjualan komoditas kelapa sawit yang mencapai target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar 114,25 persen di tahun ini.
“Meskipun medio tahun ini harga komoditas sempat fluktuatif, namun, sejalan dengan arahan transformasi dari Menteri BUMN, PTPN V berhasil menjaga ritme operasional dan finansial untuk terus bertumbuh positif,” katanya.
Anak Usaha Holding Perkebunan Ini Kembangkan Program Dekarbonisasi
Secara keseluruhan, ia menjabarkan PTPN V membukukan pendapatan Rp 5,7 triliun, atau 113,12 persen selama periode year to date (YTD) RKAP 2022.
Dari sisi aset, korporasi juga mencatatkan kenaikan yang mencapai Rp 11,88 triliun atau telah mencapai 109 persen dibandingkan dengan RKAP 2022.
Jatmiko melihat hasil transformasi masif selama tiga tahun terakhir memberikan dampak positif kinerja perusahaan.
PTPN IV Bakal Bangun 2 Pabrik Minyak Sawit Merah Sekaligus, Lokasinya di Pantai Timur
Ini juga sekaligus melanjutkan tren gemilang PTPN V yang di tahun 2021 berhasil membukukan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah mencapai Rp 1,3 triliun.
“Perolehan laba tersebut ditopang peningkatan pendapatan usaha sebesar 39,46% atau menjadi Rp 7,42 triliun,” ujar Jatmiko.
Ia mengatakan, PTPN tercatat beraset Rp 10,98 triliun per 2021.
Tak hanya dari sisi pertumbuhan yang solid, Jatmiko katakan indikator keuangan lain juga terlihat siginifikan dari sisi rentabilitas dengan tingkat pengembalian aset atau return of asset sebesar 12,62%.
Ia mengklaim capaian ini merupakan salah satu yang terbaik di antara perusahaan-perusahaan anak BUMN serta tingkat pengembalian keuntungan atau return of equity atau ROE tercatat 47,73%.(T5)